RSS

Christmas theme

Win RM500 petrol vouchers daily! And, an iPad plus iPhone and a Canon IXUS with just your picture. Find out here!

Just snap a photo of yourself with the most creative Christmas theme at an AmBank ATM @ 7-11 and stand to win RM500 petrol vouchers daily! Want more? A Canon IXUS weekly prize or the Grand Prize of an iPad plus iPhone could be yours, too, this Christmas season! Go get itnow!


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

MICRODIOL 30

PIL KELUARGA BERNCANA MICRODIOL 30

CARA KERJA OBAT:

Pil KB terdiri dari kombinasi estrogen dan progesteron dimana cara kerjanyan dapat menghambat sekresi FSH, LH dan hipothalamus sedemikian rupa hingga ovulasi tidak terjadi.Adanya hambatan ini menyebabkan kadar hormon estrogen, progesteron, FSH dan LH selama satu siklus menstrusi kurang lebih menetap. Kecuali itu hormon-hormon tersebut dapat pula menghambat implantasi telur yang telah dibuahi. Hal ini disebabkan adanya perubahan dinding uterus yang tidak mungkin untuk terjadinya implantasi.
Perjalanan telur melalui tuba menuju uterus juga dapat dipengaruhi akibat pemberian estrogen proesteron yang terus menerus. Hal ini disebabkan karena adanya gangguan peranakan tuba.

INDIKASI;
Pencegahan kehamilan

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

PIL KELUARGA BERENCANA

PERINGATAN DAN PERHATIAN
MICRODIOL 30

  • Bila metoda kontrasepsi oral digunakan untuk pertama kalinya, harus memakai cara pencegahan kehamilan tanpa hormon(kecuali pantang berkala dan pengukuran suhu badan) selama 14 hari pertama.
  • Sebelum memakai pil keluarga berencana Microdiol 30 perlu konsultasi dengan doktor terlebih dahulu.
  • Segera beritahukan doktor anda kalau mengalami suatu gejala gangguan atau perasaan setelah obat ini.
  • Bila terjadi tanda-tanda trombo-embolik, pengobatan harus dihentikan.
  • Merokok dapat meningkatkan risiko penyakit vaskuler, resiko akan meningkatkan dengan bertambahnya usia. Tambahan lagi, resiko mungkin akan sedikit bertambah besar pada pemakai obat kontrasepsi yang mengandung estrogen dari pada bukan pemakai. Pada wanita-wanita yang berumur lebih kurang 35 tahun disarankan sehaurusnya menghentikan merokok bila mereka ingin menggunakan microdiol30.
  • Adanyan vena varikosa berat, manfaat obat ini yang mengandung estrogen harus dipertimbangkan terhadap resikonya.
  • Pengobatan harus dihentikan jika hasil tes fungsi hati menjadi tidak normal.
  • Adenoma sel hati sangat jarang dilaporkan pada wanita yang sedang menggunakan obat ini.Adenoma dapat berada sendiri sebagai abdomen/dengan tanda-tanda dan gejala-gejala pendarahan pasien mengalami rasa sakit dan nyer.
  • Kloasma kadang-kadang terlihat selama pemakaian obaat ini yang mengandung progesteron, terutama pada wanita dengan riwayat kloasma gravidarum, wanita dengantendesi kloasma harus menghindari sinar matahari lansung selama minum obat ini.
  • Pemakaian obat ini dapat mempengaruhi hasil tes-tes laboratorium tertentu.
  • Selama pengobatan jangka panjang dengan obat ini yang mengandung estrogen dan progesteron, dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan medis secara berkala.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

masuk angin



Komposisi :

Oryza sativa, Foeniculi Fructus, Isorae Fructus, Caryophylli Folium, Zingiberis Rhizoma, Bahan-bahan lain.



Kegunaan :

Mengobati masuk angin karena kehujanan, kurang tidur, atau terlalu lelah. Gejala-gejalanya seperti : mual, perut kembung/sakit (mules), pusing, lesu, demam, pilek, badan terasa dingin, mata berair.

Menjaga stamina/kondisi tubuh di saat-saat bekerja keras/lembur dan melakukan perjalanan jauh. Terutama petugas jaga malam dan pekerja berat.



Cara pemakaian :

1 bungkus diseduh dengan 100 cc ( ½ gelas) air hangat. Dapat ditambahkan air jeruk nipis bila suka dan madu kembang Sido Muncul.

Diminum 2 kali sehari @ 1 bungkus sampai sembuh.

Untuk pencegahan : 1 bungkus sehari atau 2-3 hari 1 bungkus.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Manfaat tumbuhan untuk ubat

Ketika manusia purba hadir di bumi, perhatian utama mereka adalah upaya untuk mempertahankan hidupnya. Kebutuhan pertama yang dirasakan adalah bagaimana cara memperoleh makanan. Karenanya, perhatian mereka tercurah pada alam sekitar, tumbuhan dan binatang apakah yang dapat dijadikan bahan pangan atau makanan yang aman…dan dari kesemuanya tumbuhan merupakan bahan pangan yang paling mudah didapat. Keberadaan tanaman-tanaman tersebut pada perkembangannya tidak hanya dijadikan bahan pangan, namun juga untuk mengatasi masalah kesehatan. Dari itulah, kemudian diperoleh pengetahuan tentang berbagai jenis tumbuhan yang dapat digunakan sebagai obat untuk mengatasi jenis-jenis penyakit yang mengganggu kesehatan mereka.

Agar pengalaman tentang tumbuhan obat ini dapat ditularkan kepada anak cucu, sanak saudara maupun semua anggota masyarakat purba itu, mereka melakukan penyampaian lisan dari mulut ke mulut. Setelah adanya pengetahuan tentang tulis menulis, maka semua pengalaman tentang bahan-bahan baku alam ini, yang meliputi bahan tumbuhan, mineral (pelikan) , serta cara pemanfaatannyapun dicatat. Karena pada saat itu belum dikenal kertas, maka pencatatan dilakukan dengan cara menulis pada lempengan tanah liat yang masih basah dengan menggunakan logam tajam seperti paku, yang kemudian dikeringkan di bawah sinar matahari. Cara penulisan lain dilakukan pada lembar-lembar daun lontar yang kuat, misalnya pada daun tumbuhan sejenis kelapa yang disebut lontar.
Lama kelamaan, setelah mereka mampu membuat kertas maka catatan mengenai perkembangan di bidang obat-obatan dari alat mini ditulis di atas kertas (papiry). Era selanjutnya berkembang lagi, yakni apa-apa yang telah dapat dicatat dikertas-kertas tadi dikembangkan menjadi buku-buku, seperti " De Materia Medica ", yang ditulis oleh Peanios Dioscorides. Juga buku " Genera Plantarum " oleh Linnaeus serta penulis-penulis lainnya. Kemudian disusunlah bahan-bahan tumbuhan tersebut beserta persyaratan-persyaratannya dalam suatu buku yang disebut Farmakope. Perkembangan menjadi lebih pesat lagi setelah ditemukannya komputer, internet dan sebagainya. Dengan demikian keterangan mengenai tumbuhan obat tersebut semakin luas tersebar, sehingga dapat diketahui dan dipelajari masyarakat seluruh pelosok dunia. Sementara itu, dengan dipelopori oleh Galen ( tahun 131 - 200 setelah Masehi ) seorang farmasis merangkap dokter, dimulailah upaya-upaya untuk membuat sediaan obat yang berasal dari tumbuhan dan hewan. Dari rintisan Galen inilah, kemudian dikenal cara-cara mengekstraksi (Mengambil sari) zat-zat yang berkhasiat dari bahan-bahan alami tersebut, dan lahirlah istilah " sediaan galenik / sediaan olahan " di bidang farmasi, termasuk apa yang dikenal dengan ekstrak dan tingtur, yang terus berkembang hingga kini.



Di Indonesia demikian pula keadaannya, terjadi perkembangan serupa yaitu sejak jaman dahulu kala, nenek moyang kita memanfaatkan tumbuhan untuk bahan obat-obatan. Sejarah tersebut terekam dalam sebuah dokumen tertua, yakni tahun 772 setelah Masehi, pada relief candi Borobudur berupa lukisan tentang obat, yang sampai sekarangpun masih digunakan sebagai obat. Dokumen serupa terdapat pula pada relief candi Prambanan, Penataran dan Tegalwangi.

Ramuan-ramuan obat yang berasal dari tumbuhan ini ditulis oleh penemunya, diatas daun lontar, yang di Bali disebut Lontar Usada dan ditulis dari tahun 991 sampai 1016 setelah masehi. Demikian juga di Sulawesi Selatan terdapat penulisan resep-resep yang dinamakan Lontarak Pabbura.
Di Jawa, penulisan resep-resep obat dilakukan diatas Rontal ( Ron = daun ) , daun Tal, sama dengan Lontar juga. Dokumen-dokumen ini telah ada yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia maupun asing. Salah satu contoh dokumen hasil terjemahan tersebut adalah pada tahun 1937 di Bali, Lontar Usada diterjemahkan oleh Dr. med. Wolfgang Weck seorang dokter pemerintah Hindia Belanda, dalam bukunya Heilkunde und Volkstum auf Bali ( Pengetahuan tentang Penyembuhan dan Pekerti Rakyat Bali ). Juga Dr. R. Goris sejak sebelum Perang dunia Ke-II, banyak menulis tentang the Balinese Medical Literature di pelbagai majalah yang terbit di Indonesia maupun di luar negeri.

Disamping itu, di Indonesia sebelum era kemerdekaan terdapat pula kegiatan pengumpulan data dan informasi tentang pemanfaatan tumbuhan untuk pengobatan tersebut, yang dilakukan oleh dua orang Belanda,yaitu J. Kloppenburg-Versteegh dan Martha C. van Wijk-Fransz. Keduanya mengakhiri kegiatannya dengan menerbitkan buku masing-masing, yakni " Indische Planten en Haar Geneeskracht " atau " Tumbuh-tumbuhan Indonesia dan Khasiatnya untuk Kesehatan" dan " Martha's Indische Kruiden Recepten Boek " atau " Buku resep-resep tumbuhan Indonesia ". Buku yang pertama kali diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta, menjadi dua jilid dan beredar bebas.

Pada zaman keraton-keraton Indonesia, misalnya Keraton Surakarta, pengetahuan tentang ramuan-ramuan obat dari bahan alam ini telah dibukukan kedalam " Kawruh Bab Jampi Jawi " atau " Pengetahuan tentang Jamu Jawa", yang diterbitkan pada tahun 1858 dan memuat sebanyak 1734 ramuan jamu. Awalnya sebagai bahan baku obat asal tumbuh-tumbuhan yang digunakan oleh nenek moyang kita diambil dari tumbuhan liar yang tumbuh di sekeliling tempat tinggalnya. Namun ketika tumbuh-tumbuhan di sekeliling rumahnya tidak mampu lagi memenuhi kebutuhannya, maka mulailah pencarian bahan baku dilakukan di tempat yang lebih jauh lagi, bahkan sampai ke wilayah hutan. Namun karena obat-obat nabati tersebut berasal dari tumbuhan liar, yang umurnya tidak seragam, maka mutunya tidak seragam pula. Karenanya mulai dipikirkan untuk membudidayakan tumbuhan sumber bahan baku tersebut agar dapat diatur pertumbuhan yang seragam, sehingga pada waktu pengumpulan bahan baku obat nabati tersebut dapat mempunyai umur yang bersamaan.



Dengan cara tersebut, maka dapat diupayakan bahan baku obat nabati memilki mutu yang seragam. Tinggallah sekarang dipikirkan kapan pengumpulan (panenan) bahan baku tersebut dilakukan, agar memilki mutu yang baik (optimal). Untuk rimpang , biasanya pemanenan sebaiknya dilakukan pada akhir musim kemarau, saat pertumbuhan tumbuh-tumbuhan tersebut berhenti. Kondisi terbaiknya dapat diketahui jika batang atau daunnya mulai mengering dan menguning, dan dipilih akar yang berdaging / gemuk. Selanjutnya untuk daun, pucuk berbunga atau seluruh bagian tumbuhan di atas permukaan tanah, sebaiknya dipanen antara jam 09.00 - 11.00, karena belakangan diketahui bahwa pada saat itu pertukaran zat ( asimilasi ) berlangsung maksimal. Disamping itu hendaknya dipanen pada saat tumbuhan itu berbunga atau sebelum masknya buah. Kemudian kulit batang (misalnya kulit batang pulai), berdasarkan pengalaman dikumpulkan pada musim penghujan, ketika pertunasan mulai terjadi. Diketahui bahwa pada saat itu kulit batang paling banyak mengandung zat-zat berkhasiat. Sementara bunga-bunga berdasarkan pengalaman dipanen sebelum atau ketika terjadi penyerbukan (sudah mulai didatangi lebah atau kupu-kupu). Kemudian untuk buah dipanen sebelum masak (cabe jawa, kemukus dan lada hitam ) atau pada saat masak ( adas manis, adas atau lada putih ). Akhirnya biji dikumpulkan pada saat buah yang mengandungnya masak.

Namun dengan masuknya penjajahan Belanda ke Indonesia, ikut pula masuk pengetahuan Barat, yang lambat laun menggeser pengetahuan tentang obat alam pada masyarakat, selanjutnya mengakibatkan berkurangnya pengetahuan tentang obat alam, bahkan hingga enggan menggunakan karena dianggap obat kampung dan tidak berkhasiat. Padahal kenyataan menunjukkan bahwa tidak seperti yang diduga, obat alam mampu berperan dalam mengatasi masalah kesehatan, yang ternyata dari jaman dahulu pada saat obat kimia belum dikenal, nenek moyang kita mampu bertahan hidup serta mampu menurunkan generasi-generasi penerus.Ini sebenarnya merupakan bukti bahwa obat alam memiliki kemampuan menanggulangi masalah kesehatan yang dihadapi.

Walaupun kedatangan penjajah Belanda sempat mengikis kepedulian kita pada obat alam, namun kenyataan menunjukkan bahwa kepedulian tersebut tidaklah punah sama sekali, karena pada jaman perjuangan merebut kemerdekaan Indonesia, dalam rangka mengantisipasi kurangnya obat-obatan bagi para pejuang kemerdekaan, para dokter yang bertugas di medan juang memalingkan perhatiannya pada obat yang berasal dari alam, khususnya tumbuh-tumbuhan.
Maka dengan meneladani semangat cinta obat alam yang telah ditunjukkan oleh Prof. Dr. M. Sardjito, Drs. Med. Ramali, yang ketika itu berjuang di daerah Surakarta, mempelopori penyusunan buku tentang formula obat-abat alam, yang kemudian diberi nama " Formularium Medicamentorum Soloensis". Demikianlah maka ketika dunia barat mendengungkan semboyan " Back To Nature ", kita sebenarnya telah mendahului memanfaatkan obat alam dalam pelayanan kesehatan, hanya saja karena lambannya pertumbuhan semangat cinta obat alam tersebut, maka sampai kinipun perjuangan untuk memulihkan kedudukan obat alam dalam dunia kesehatan masih harus terus kita lakukan.



Djoko Hargono,
Pemerhati Obat Asli Indonesia

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Tahukah Anda ? Gula Sebabkan Kecanduan

Suatu penelitian pada tikus memberikan bukti ilmiah seperti yang telah diketahui oleh para pelaku diet, yakni gula dapat menyebabkan ketagihan.

“Mengonsumsi gula yang berlebihan dapat menyebabkan otak berperilaku sangat mirip dengan kondisi saat terjadi penyalahgunaan obat,” menurut Bart Hoebel, seorang tokoh dari Princeton University di New Jersey, yang telah mempresentasikan penemuannya pada sebuah pertemuan American College of Neuropsychopharmacology di Scottsdale, Arizona, AS.


Dia mengatakan konsumsi yang berlebihan pada air gula telah menciptakan perilaku dan bahkan peru-bahan neurokimia atau neurochemical (adalah molekul organik yang terlibat dalam aktivitas sistem saraf) pada tikus yang menyerupai perubahan ketika hewan atau orang mengonsumsi zat-zat yang disalahgunakan.


“Hewan-hewan ini memperlihatkan tanda-tanda penarikan diri dan efek lanjut jangka panjang yang mirip dengan tanda-tanda kecanduan,” kata Hoebel dalam wawancara telepon.


Pada satu eksperimen, tikus percobaan diberi minum air gula setelah puasa semalaman selama tiga minggu berturut-turut.


“Apa yang kami temukan adalah pemberian air gula itu kemudian melepaskan gelombang (bahan kimia di otak) dopamine (salah satu sel kimia dalam otak, sejenis neurotransmiter atau zat yang menyampaikan pesan dari satu syaraf ke syaraf yang lain). Zat ini merupakan bagian dari otak yang berhubungan dengan motivasi dan ganjaran, yakni nucleus accumbens,” kata Hoebel.


“Telah lama diketahui bahwa obat-obatan yang disalahgunakan melepaskan atau menambah tingkat dopamine di bagian otak tersebut. Di sini, gula mengerjakan suatu hal yang biasa dilakukan oleh obat-obatan yang disalahgunakan,” lanjutnya.


Dia mengatakan hal ini nampaknya bukan soal gula itu sendiri, tapi perilaku mengonsumsi gula yang berlebihanlah yang memiliki dampak.


Pada percobaan yang lain, tikus-tikus makan melalui cara ini kemudian meniadakan gula untuk beberapa minggu. Ketika mereka diijinkan makan gula lagi, mereka mengonsumsi lebih dari sebelumnya.
“Hal ini hampir sama ketika mereka ketagihan gula,” lanjutnya.


Ketika tim Hoebel memberikan alkohol pada tikus-tikus sebagai pengganti air gula, tikus yang diberi air gula tersebut meminum alkohol lebih dari batas normal. Dan mereka juga memperlihatkan tanda-tanda tingkah laku yang hiperaktif ketika diberi suatu dosis normal amphetamine (zat yang bersifat psikostimulansia, penyalahgunaan obat tersebut akan menyebabkan gangguan mental dan perilaku) yang tidak berbahaya.


Kita belum mengetahui efeknya pada manusia, kata Hoebel.


“Kesimpulannya adalah adanya hubungan antara penyalahgunaan substansi yang secara tradisional di- definisikan sebagai penyimpangan seperti misalnya kecanduan obat dan perkembangan keinginan abnormal pada substansi alami, dalam kasus ini adalah gula,” katanya.


Dia mengatakan kesimpulan ini dapat berimplikasi pada manusia yang mempunyai pola makan tidak teratur, seperti makan yang berlebihan atau bulimia (gangguan perilaku makan, yakni makan dalam jumlah sangat berlebihan kemudian memuntahkan kembali makanan yang telah ditelan).


Melanie Miller, seorang juru bicara wanita untuk Sugar Association, Perserikatan Gula dari suatu kelom-pok industri, mengatakan sampai saat ini tidak ada bukti yang meyakinkan bahwa gula menyebabkan ketagihan pada manusia.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

KHASIAT COKLAT LEBIH KUAT DARI VIAGRA

Tulisan : Akang, Sumber : Prima Sp Vardhana.

Kurang greng dalam bercinta bagi seorang pria bak berdiri di tebir jurang kehinaan. Karena itu, berbagai cara akan ditempuh. Merogoh kocek dalam-dalam pun tak akan segan dilakukan.

Mengapa demikian ?

Kemampuan ragawi yang kurang greng bagi para pria, dianggap sebagai bentuk kehinaan yang tak boleh terjadi. Sebab kondisi "letoy" ini akan membuat penderitanya merasa tidak dipandang sebelah mata oleh pasangannya, apalagi bagi pasangan yang baru menapaki jenjang rumah tangga.

Bagi para pria yang tak tahan dengan kegalauan itu, maka tersuruk dalam "dekapan" obat-obatan pendongkrak kejantanan sudah dapat dipastikan. Viagra, Cialis yang produk China, Eropa, atau pun jamu-jamuan tradisional bila perlu akan ditenggak bersamaan. Walhasil bukan tenaga Superman yang di dapat, tapi masuk UGD rumah sakit lantaran keracunan yang akan dialami. Dus, penderitaan pun makin bertumpuk.

Dr. Dora Nkem Akunyili temukan zat dalam coklat sebagai stimulan kejantanan

Kegalauan para pria dengan keluhan "kurang greng" itu sejak awal tahun 2007 lalu, berakhir sudah. Ini karena Dr. Dora Nkem Akunyili, direktur Federal Agency Food and Medicine dari Nigeria seperti dikutip situs kesehatan life-healthy, berhasil menemukan dan membuktikan bahwa buah coklat tidak lagi sekadar makanan eksotis ini tak hanya bagus untuk membangkitkan mood (suasana hati) yang sedang buruk. Coklat juga ampuh sebagai afrodisiak untuk memanaskan hubungan asmara dengan pasangan.Konon khasiat yang dikandung dalam membangkit libido seorang pria melebihi 'pil biru' yang populer dikonsumsi para pria parobaya di negara-negara Eropa dan Amerika.

Dalam presentasinya, dokter yang senang berpakaian tradisional Nigeria ini, meminta pria lebih meminimalkan dalam mengkonsumsi Viagra. Dan, mulai mengganti dengan cokelat dalam ukuran yang sesuai untuk membantu menaikkan libidonya. Sebab biji coklat bermanfaat sekali untuk menaikkan gairah seks. Bagi Akunyili, cokelat sendiri adalah produk 'cinta' yang lebih baik dibanding konsumsi 'pil biru' alias Viagra. " Viagra dapat menimbulkan efek yang tidak kita inginkan, tapi cokelat belum terbukti memiliki efek samping yang merugikan tubuh," katanya.

Bahkan cokelat adalah antioksidan yang paling baik, membantu mengurangi risiko serangan jantung, darah tinggi, diabetes, dan pasti menaikkan libido. Bahkan cokelat dalam beberapa kasus membantu penyembuhan perawatan kanker payudara, mengobati batuk kronis dan mendongkrak kinerja otak.

Mengapa cokelat masuk dalam daftar teratas makanan wajib saat beraktivitas seksual ?

Dalam laporannya, Akunyili menuturkan, karena cokelat mengandung zat kimia yang sangat beragam. Makanan ini diprediksinya mengandung lebih dari 300 substansi kimia, termasuk kafein dalam jumlah kecil, teobromin, dan sebuah stimulan yang disebut phenylethylamine (yang terkait dengan amfetamin) juga terkandung pada cokelat, yang terbukti bisa menaikkan minat dan fungsi seksual pada pemakan cokelat.

Kampanye konsumsi cokelat bertema Feeding Your Imagination, ini diluncurkan sebagai salah satu cara untuk memasarkan enam jenis produk cokelat yang mengandung minyak esensial yang bisa meningkatkan dan memperbaiki mood, terutama gairah seksual.

Untuk lebih membangun image akan kesaktian coklat dalam mendongkrak libido tersebut, maka cokelat yang dipasarkan seharga enam dolar AS atau sekitar Rp 54.000,- per batang dengan berat 100 gr itu juga mengusung nama-nama berbau sensual, seperti Sexy, Beautiful, Dreamy, Fantastic, Sensual, Lovely.

Kesaktian coklat sebagai pendongkrak libido ini pun tak disia-siakan produsen coklat di Inggris. Salah satunya dengan mengekspose naskah presentasi dokter berkulit keling itu. Targetnya dengan menumpang kampanye tersebut pabrikan coklat di negara Pangeran Charles itu mampu meningkatkan daya konsumsi setiap individu masyarakat yang mendekati angka sepuluh kilogram tiap tahun.

Dus, jika kampanye coklat sebagai stimulan pendokrak libido berhasil ditunggangi, maka jumlah penjualan tahunan para pabrikan coklat di atas kertas akan mengalami peningkatan yang signifikan.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS